MEDAN – Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumut, Farianda Putra Sinik, menyatakan Pemerintah seharusnya memperhatikan nasib dan kesejahteraan para guru swasta yang masih memprihatinkan.

Hal itu disampaikan Fariandai didampingi Sekretaris PWI Sumut SR Hamonangan Panggabean saat menerima audiensi Ketua Badan Musyawarah Perguruan Swasta Indonesia (BMPSI) Kota Medan Muhammad Arif SE MM dan Ketua Persatuan Guru Swasta Indonesia (PGSI) Kota Medan Partomuan Silitonga ST, Senin (27/12).

Farianda menyatakan turut prihatin atas keluh kesah BMPSI dan PGSI Kota Medan, berkaitan dengan nasib sekolah-sekolah swasta yang terancam tutup dan gulung tikar. Hal ini karena gencarnya pembukaan sekolah-sekolah negeri baru di berbagai daerah, khususnya di Kota Medan.

“Pemerintah harus memperhatikan nasib para guru ini dengan cara membatasi pendirian sekolah negeri baru. Apalagi kita ketahui banyak sekolah negeri yang minim murid, kok malah bangun sekolah lagi?!” seru Farianda setengah bertanya.

“Berilah kesempatan kepada sekolah swasta untuk juga mendapatkan jatah murid, agar jangan sampai tutup,” tambahnya.

Ketua BMPSI Kota Medan, Muhammad Arif SE MM, menyampaikan tujuan audiensi untuk mempererat tali silaturahim sekaligus menawarkan kerja sama meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM).

Arif juga mengungkapkan sejumlah besar sekolah swasta di Kota Medan terancam tutup akibat kebijakan mendirikan sekolah negeri baru. Hal ini diperparah dengan dua shift belajar pagi dan siang untuk murid baru.

Dengan sekolah-sekolah swasta di Kota Medan tutup, maka diperkirakan berkisar 24 ribu guru swasta bakal menganggur. Untuk itu, BMPSI dan PGSI Kota Medan berharap perhatian Pemprovsu dan Pemko Medan terhadap sekolah dan guru swasta.

Pertemuan dilanjutkan dengan penandatangan nota kesepahaman (MoU) antara BMPSI dengan PWI Sumut. Bentuk kerja sama meliputi memberi keringanan uang sekolah bagi anak-anak anggota PWI yang sekolah di perguruan swasta.

Kerja sama lainnya berupa mengadakan pendidikan muatan lokal belajar ilmu jurnalistik bagi anak didik tingkat SMA/SMK Swasta.

Turut hadir Susmainu (Yayasan SMK Tritech), Asha Dewi Lubis (Yayasan Asha Mandiri), Drs Noralice Simbolon (Kepala SMA HKBP Sidorame), dan Triwahyuni SSos (Yayasan Perguruan Gajah Mada Mandiri). (wol/aa)