KENDARI – Selain sebagai media informasi, pers nasional juga memiliki fungsi kontrol sosial. Tepat rasanya Rakernas Seksi Wartawan Olahraga Indonesia (Siwo) PWI di Kendari juga membahas upaya  mengawal dan mengawasi penerapan Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) di tengah masyarakat.

DBON itu sendiri merupakan program unggulan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI yang diharapkan bisa memecahkan kebuntuan soal prestasi olahraga nasional di level dunia. Selama ini,  hanya cabor bulutangkis yang memiliki program tersebut.

Lewat DBON, Pemerintah membuat pabrik atlet dengan target berprestasi di Olimpiade. 

“Siwo harus punya peran dalam DBON sebagai dewan pengawas. Ini moment emas Siwo bisa berperan mendukung olahraga Indonesia lebih berprestasi,” kata Staf Khusus Bidang Pengembangan dan Prestasi Olahraga Kemenpora, Mahfudin Nigara, di Hotel D’Blitz Kendari, Selasa (8/2).

Mahfudin yang juga anggota Dewan Penasehat PWI itu mengatakan dukungan Siwo tak hanya bisa diberikan lewat tulisan dan berita yang didistribusikan pada masyarakat, tapi juga dalam bentuk mengawal kebijakan pemerintah daerah dalam mengembangkan olahraga.

“DBON ini dirancang oleh para pakar dan sudah ada Inpres-nya. Ini bukan sekadar program, namun tentu perlu dukungan total dari pemerintah daerah di Indonesia agar DBON benar-benar bisa diterapkan dan mencapai tujuan. Di situlah Siwo harus bisa berperan dan mengawal kebijakan pemerintah daerah untuk pengembangan olahraga,” jelas Nigara.

“Dunia olahraga kita saat ini bersyukur karena Menpora Zainudin Amali sungguh-sungguh paham olahraga. Ketika awal beliau mengatakan akan membuat pabrik atlet, saya takjub. Inilah yang belum pernah disentuh selama ini,” lanjut wartawan olahraga senior tersebut. Rakernas Siwo PWI di Kendari dibuka oleh Ketua Umum PWI Pusat Atal S Depari dan dihadiri perwakilan Siwo se-Indonesia. Menpora pun dijadwalkan akan menandatangani kerja sama DBON dengan PWI. (pwi sumut)