TANJUNGGADING – Tim Penguji PWI Sumatera Utara mengumumkan 15 peserta lulus Ujian Kompetensi Wartawan (UKW) Angkatan ke-40 di Gedung MPH Inalum, Tanjunggading, Kabupaten Batubara, Minggu (26/6).

Kegiatan UKW kerja sama PWI Batubara dengan PT Inalum tersebut berlangsung sejak Sabtu (25/6). Selain 15 wartawan yang dinyatakan lulus, terdapat tiga peserta yang belum kompeten. Adapun UKW terdiri atas dua tingkat Muda dan satu tingkat Madya.

Ketua PWI Sumut, H Farianda Putra Sinik SE, mengatakan hasil UKW memang tidak bisa ditawar-tawar atau diintervensi pihak manapun. Disebutkan, keputusan mutlak berada pada kemampuan wartawan dan keputusan penguji yang terdiri atas M Syahrir, Khairul Muslim, Edward Thahir serta dua penguji magang, yakni Austin Tumengkol dan Amru Lubis.

“Dari 18 peserta, 15 dinyatakan lulus dan dua belum kompeten, sedangkan satu orang mengundurkan diri. Ini patut diapresiasi karena potensi peserta UKW Batubara kian meningkat. Tentu ini prestasi buat wartawan-wartawan di sini, terkhusus untuk PWI Batubara,” sambungnya.

Ketua PWI Batubara, Alpian SSosI MHI, mengapresiasi para peserta yang ikut UKW ketiga kali di Batubara hampir 100 persen dinyatakan kompeten. Ke depan, Alpian berharap profesionalitas wartawan di Batubara terus meningkat.

“Ini merupakan bentuk wujud kepedulian PWI Batubara yang tetap komit dan konsisten melaksanakan UKW guna meningkatkan profesionalitas wartawan khususnya di Kabupaten Batubara. Ke depan, kami targetkan tidak ada lagi wartawan ‘abal-abal’ di Kabupaten Batubara,” sebut Alpian menegaskan.

Alpian juga memberi apresiasi kepada PT Inalum atas kemitraan yang baik selama ini. Mewakili PT Inalum, Gilang pun menyampaikan terima kasih atas kepercayaan PWI Sumut dan Batubara yang telah menjadikannya sebagai mitra.

“PT Inalum selalu siap bekerja sama dengan seluruh insan pers yang ada di Batubara. Dengan adanya UKW, maka semakin banyak wartawan yang profesional dan kompeten dalam menyajikan berita sesuai fakta dan berimbang,” ucap Gilang.

Di akhir penutupan, Alvian Khomeini mewakili peserta UKW menyampaikan kesan-kesannya. Bersama peserta lain, Alvian mengakui bahwa wartawan di Batubara masih banyak kekurangan dan perlu membenahi serta membekali diri lebih baik di masa mendatang dalam tugas jurnalistiknya.

“Jujur, kami gugup selama proses UKW ini. Tapi, kami menyadari banyak yang harus dibenahi, khususnya pemahaman terkait Kode Etik Jurnalistik (KEJ) dan PPRA,” katanya. (pwisumut)