JAKARTA – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat komit menyediakan informasi yang akurat dan membentuk Satgas Antihoax PWI sebagai langkah preventif. Satgas ini diresmikan pada 9 Januari 2024 secara online dan offline di Kantor PWI Pusat.

Ketua PWI Pusat, Hendry Ch Bangun, menjelaskan bahwa pembentukan Satgas Antihoax bertujuan memberikan informasi yang benar, utuh, dan berbudaya kepada masyarakat. Hal ini bertujuan agar masyarakat dapat dengan cepat membedakan informasi yang benar dengan yang tidak, khususnya dalam menghadapi informasi yang provokatif dan menyesatkan.

“Peluncuran Satgas Antihoax ini menjadi bagian dari rangkaian peringatan Hari Pers Nasional (HPN) dan merupakan kontribusi PWI Pusat untuk melawan informasi palsu atau berita bohong yang dapat merugikan masyarakat,” ujar Hendry, Jumat (29/12).

Hendry menekankan perlunya keberadaan Satgas Antihoax, terutama menjelang Pemilu dan Pilpres 2024, di mana masyarakat rentan terhadap konsumsi informasi palsu. Satgas ini memiliki tugas untuk memonitor seluruh informasi atau berita bohong (hoax), memberikan penjelasan, dan menyajikan informasi yang benar kepada publik.

“Satgas Antihoax PWI Pusat akan aktif melakukan monitoring terhadap informasi bohong dan memberikan pencerahan kepada masyarakat. Ini merupakan langkah nyata PWI dalam memberikan informasi yang akurat dan mencegah penyebaran berita bohong,” tambahnya.

Acara peluncuran Satgas Antihoax pada 9 Januari 2024 akan menghadirkan pembicara dari Mabes Polri, Akademisi Prof Dr Ahmad Mulyana MSi (Universitas Mercu Buana), dan dihadiri oleh 39 Ketua PWI Provinsi se-Indonesia. Mahasiswa juga akan diundang sebagai peserta dalam diskusi.

Dengan langkah ini, PWI Pusat berharap dapat menciptakan kesadaran masyarakat akan pentingnya mendapatkan informasi yang benar dan dapat dipercaya, terutama dalam menyikapi perkembangan politik dan sosial menjelang HPN 2024. (pwipusat)