JAKARTA – Dalam rangkaian Hari Pers Nasional (HPN) 2024, Ikatan Keluarga Wartawan Indonesia (IKWI) Pusat menggelar seminar dengan mengambil tema “Peranan Perempuan Dalam Pemilu”.

Tema tersebut diambil bertepatan dengan pesta demokrasi yang sedang berlangsung di Indonesia, yakni Pemilihan Umum (Pemilu) dan juga Pemilihan Presiden (Pilpres). Seminar berlangsung di Sekretariat IKWI Pusat di Gedung Dewan Pers, Kebon Sirih, Jakarta, Rabu (17/1) secara offline dan online dengan diikuti seluruh pengurus IKWI di 23 provinsi.

Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat, Hendry Ch Bangun, mengatakan PWI dalam hal ini sebagai pembina langsung IKWI bertugas membantu dan membina IKWI untuk berjalan dengan baik dalam mengembangkan organisasinya.

“Kita ingin IKWI berjalan dengan baik, termasuk menjalin komunikasi dengan partner (rekanan). Kami dukung dengan sepenuh hati, baik moral maupun materil, agar IKWI terus berkembang dan seminar ini sangat baik bertepatan dengan Pemilu dan Pilpres. Dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) sebagai lembaga negara yang membawahi pemberdayaan perempuan dan anak, kita harapkan dapat terus bekerja sama dengan IKWI,” kata Hendry.

Ketua Umum IKWI Pusat, Andi Dasmawati PhD, mengatakan pengurus IKWI Pusat mengajak anggota untuk dapat mengetahui lebih jauh tentang pelaksanaan Pemilu, apalagi keterwakilan kaum wanita sebanyak 30 persen. Dilanjutkan, peran perempuan yang diakomodir dalam regulasi di mana dalam kontestasi pemilu dialokasikan minimal kuota 30 persen sesuai aturan Undang-Undang.

“IKWI menginisiasi seminar ini untuk membangkitan semangat perempuan dan juga partisipasi perempuan dalam Pemilu serta komitmen mendorong tercapainya kuota perempuan 30 persen. Aturan itu tercantum di dalam UUD 1945, UU No 7 Tahun 2017 tentang Pemilu dan UU Nomor 2 tahun 2008 jo UU Tahun 2001 tentang Partai Politik. Meskipun dalam pemilihan sekarang kemungkinan kita belum bisa mencapai target tersebut,” sebut Andi.

“IKWI harus aktif memenuhi kuota perempuan antara lain dengan mendorong tumbuhnya kesadaran di antara anggota maupun dalam mengajak masyarakat untuk menyuarakan kepentingan perempuan,” sambungnya.

Staf Ahli Bidang Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) Kementerian PPPA, Indra Gunawan, menyambut baik seminar yang diadakan oleh IKWI. Terlebih lagi mengambil tema Peranan Perempuan Dalam Pemilu di tengah pesta demokrasi yang sedang berjalan di Tanah Air.

“Kami (PPPA) mengapresiasi peran IKWI dalam mendorong isu perempuan dalam perpolitikan di Indonesia dan kontribusi perempuan dalam menguatkan visi bangsa untuk mencapai kesetaraan gender dan pemberdayaan kaum perempuan,” kata Indra.

Ditambahkannya, mengingat saat ini masih banyak tantangan ketimpangan gender dalam perpolitikan di Tanah Air. Contohnya, saat ini hanya Badan Perwakilan Daerah yang sudah memenuhi kuota keterwakilan perempuan 30 persen di Parlemen.

“Kementerian PPPA tentu juga terus mendorong keterwakilan perempuan dalam hal pengambil kebijakan baik di parlemen maupun pemerintahan. Kita harapkan lebih banyak jabatan strategis perempuan baik di legislatif, judikatif, dan eksekutif, agar dapat menyuarakan suara perempuan di bidang pendidikan dan masalah kematian ibu hamil serta hal-hal lainnya,” harap Indra.

Kegiatan seminar IKWI Pusat ini terselenggara berkat dukungan oleh L’Oréal Indonesia, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (Bank BJB), Kamar Dagang dan Industri Indonesia, (KADIN), Coca-Cola, PT Sasa Inti, PT Paragon Technology and Innovation, PT Pos Indonesia, Garudafood, Nutrifood, dan GoTo. (pwipusat)