JAKARTA – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat menandatangani nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) melanjutkan program Sekolah Jurnalisme Indonesia (SJI).

Penandatanganan MoU dilakukan di Hotel Harris Tebet Jakarta, Rabu (29/5). Pihak PWI diwakili oleh Ketua Umum PWI Pusat Hendry Ch Bangun dan Kemendikbudristek diwakili oleh pejabat pembuat komitmen Taopiq.

“Dengan penandatanganan MoU, Kemendikbudristek turut mendukung penyelenggaraan SJI yang digelar PWI,” kata Direktur SJI Ahmed Kurnia yang turut menyaksikan penandatanganan MoU bersama Ketua Bidang Pendidikan PWI Pusat Mohammad Nasir.

Setelah menandatangani MoU, Ketua Umum PWI Pusat memastikan sejumlah provinsi yang akan menjadi tempat SJI dengan bantuan dana dari Kemendikbudristek. Rencananya, empat provinsi yang siap adalah Lampung, Jateng, Kalsel, dan Sumatera Utara.

“Teman-teman PWI di daerah, harus mulai siap-siap,” kata Hendry.

Penandatanganan MoU selanjutnya diikuti dengan acara workshop bimbingan teknis penggunaan anggaran bantuan Kemendikbudristek bersama pihak calon penerima bantuan dari berbagai sekolah di Indonesia.

Kerja sama penyelenggaraan SJI tahun ini merupakan lanjutan komitmen Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim yang hadir pada pembukaan SJI di Bandung, 6 Februari 2024 lalu. Nadiem mengatakan keberadaan SJI yang diselenggarakan oleh PWI merupakan langkah tepat, mengingat perkembangan teknologi terkini, seperti kecerdasan buatan terus bergerak maju.

“Para wartawan harus dibekali keterampilan menghadapi semua perkembangan teknologi,” sebut Nadiem.

Menurut Direktur SJI Ahmed Kurnia, peserta didik akan dibekali dengan materi critical thinking, integritas, liputan investigative reporting, liputan multitasking berkaitan dengan penggunaan teknologi terkini. Selain itu, peserta diberikan materi tentang wawasan kebangsaan yang menjadi ciri khas wartawan anggota PWI. (pwipusat)