Kepala Daerah Diundang Ikut Anugerah Kebudayaan PWI pada HPN 2026

Kepala Daerah Diundang Ikut Anugerah Kebudayaan PWI pada HPN 2026
Proses undian paparan AK-PWI-HPN 2023. (HO/dokpwipusat)

JAKARTA - Peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2026 di Banten pada 6-10 Februari akan disemarakkan dengan Anugerah Kebudayaan PWI Pusat untuk kepala daerah yang bersinergi dengan media dan pers memajukan kebudayaan daerah setempat.

“Mengapa PWI peduli dengan pemajuan kebudayaan? Karena wartawan dan media menyadari secara penuh bahwa negeri ini super power dalam bidang kebudayaan. Bahkan UNESCO tahun 2017 telah mengakui dan mengingatkan hal itu kepada dunia. Di lapangan, bupati/wali kota memegang peranan penting, karena mereka yang punya wilayah, rakyat, dan anggaran. Maju tidaknya kebudayaan daerah berpengaruh langsung pada kebudayaan nasional,” tutur Sekjen PWI Pusat, Zulmansyah Sekedang, di Jakarta, Kamis (16/10).

Direktur Anugerah Seni dan Kebudayaan PWI Pusat, Yusuf Susilo Hartono, menambahkan anugerah ini pertama kali diberikan pada HPN 2016 di Lombok. Total, ada sekira 50 kepala daerah yang pernah mendapatkan penghargaan ini, di antaranya Wali Kota Surabaya Ery Cahyadi, Wali Kota Padang Panjang Fadly Amran (kini Wali Kota Padang), Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi (kini Gubernur Jabar), dan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas (sebelum menjadi Menteri PAN-RB), Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto (kini Wamendagri).

Nantinya, mekanisme dan lini masa kegiatan AK-PWI- HPN 2026 meliputi zoom sosialisasi (20/10) diikuti pengurus PWI dan Anggota Apkasi serta Apeksi; pendaftaran peserta dan pengumpulan proposal (20/10-15/12), penjurian proposal dan rapat (16-30/12); presentasi 10 besar di depan dewan juri (8-10/1/2026), verifikasi (11-15/1), pengumuman calon penerima penghargaan (20/1), dan penerimaan penghargaan di HPN 2026 Banten (9/2).

Tema AK-PWI-HPN 2026 adalah “Pemajuan Kebudayaan Daerah yang Inklusif dan Berkelanjutan, Berbasis Media dan Pers”. Masing-masing peserta dapat memilih satu sub tema untuk proposalnya, yaitu penguatan keragaman ekspresi budaya dan interaksi budaya inklusif, pemanfaatan kekayaan budaya berbasis media dan pers untuk memperkuat posisi Indonesia di tingkat internasional atau pemajuan kebudayaan daerah yang melindungi keanekaragaman hayati dan ekosistem berkelanjutan.

Menurut Yusuf, selain untuk kepala daerah, AK-PWI-HPN 2026 juga diberikan kepada insan wartawan (bersama komunitasnya) yang kiprahnya dalam memajukan kebudayaan telah diakui dan berdampak pada tingkat nasional/global.

Terakhir, Zulmansyah selaku Ketua Panitia HPN 2026 juga berharap Presiden Prabowo Subianto untuk pertama kalinya berkenan hadir di HPN.

"Hal ini agar Presiden bisa melihat dan mendengar langsung, tidak hanya pencapaian, tapi juga berbagai masalah yang memerlukan penyelesaian pada tingkat kebijakan pemerintah dan negara," pungkasnya. (pwipusat)